Berita  

Hari Anak Nasional 2025, Dinas Sosial PBD Terus Berupaya Lindungi dan Penuhi Hak Anak

Sebagai bentuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Anak Nasional 2025, yang berlangsung di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (23/7/2025).

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren mengatakan, Hari Anak Nasional adalah momentum penting untuk mengingatkan semua akan hak-hak anak dan pentingnya perlindungan anak demi masa depan yang lebih baik.

Dijelaskan Beatriks, amanat konstitusi sesuai Undang-undang perlindungan anak khususnya pasal 4 menyatakan setiap anak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Puncak perayaan Hari Anak Nasional 2025 di Provinsi Papua Barat Daya, foto: Yanti/BalleoNews

“Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
terus berupaya melindungi dan memenuhi hak-hak anak melalui berbagai program. Seperti peningkatan layanan perlindungan
anak, pemberdayaan keluarga, serta edukasi dan sosialisasi tentang hak anak,” ungkap Kadis Sosial PPPA PBD.

Beatriks juga menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah melaksanakan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional.

Kepala Dinas Sosial PPPA PBD menandatangani Deklarasi Papua Barat Daya layak anak, foto: Yanti/BalleoNews

Dimana seluruh rangkaian perayaan Hari Anak Nasional tahun 2025 di Provinsi Papua Barat Daya, kata Beatriks, meliputi sosialisasi, persembahan edukasi dan lomba-lomba yang melibatkan forum anak daerah.

Sementara itu, Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau mengatakan, Indonesia kuat adalah Indonesia yang dibangun diatas fondasi generasi yang berkualitas.

Anak-anak yang sehat, cerdas dan berkarakter kuat, kata Wagub, akan menjadi penopang kokoh bagi kemajuan bangsa.

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya terus berupaya penuhi hak anak, foto: Yanti/BalleoNews

“Hari ini adalah hari yang sangat istimewa, dimana kita merayakan kehadiran generasi penerus bangsa serta para pewaris masa depan Indonesia dan masa depan papua barat daya,” ujar Wagub Papua Barat Daya.

Menurut Ahmad, anak-anak adalah aset terpenting bangsa ini. Tanpa mereka, tidak ada masa depan yang cerah.

“Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi dan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman, nyaman dan mendukung. Mulai dari akses pendidikan yang layak, kesehatan, gizi yang cukup, hingga perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi,” bebernya.

Wagub juga menyatakan, anak hebat adalah anak-anak yang memiliki semangat belajar yang tinggi, yang berani bermimpi besar dan yang terus berinovasi. Mereka adalah generasi digital yang akan memimpin Indonesia menuju era baru yang lebih maju.

“Kita perlu memastikan mereka memiliki literasi digital yang baik, sehingga dapat memanfaatkan teknologi untuk kebaikan dan kemajuan, bukan sebaliknya. Kita harus terus berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang mereka, dari desa hingga kota, dari sekolah hingga lingkungan rumah,” tegasnya.

Partisipasi aktif anak-anak dalam pembangunan, sambung Wagub, adalah kunci keberhasilan. Aspirasi anak-anak yang dihimpun melalui forum anak nasional dapat menjadi masukan berharga bagi perumusan kebijakan dan program pemerintah.

Wagub Papua Barat Daya menandatangani Deklarasi Papua Barat Daya layak anak, foto: Yanti/BalleoNews

“Saya mendorong seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, komunitas, hingga pemerintah daerah, untuk selalu memberikan ruang dan kesempatan bagi anak-anak untuk bersuara dan berkontribusi. Kita juga harus terus berkomitmen untuk stop perkawinan anak dan perlindungan anak terhadap segala bentuk kekerasan,” kata Wagub.

Menurutnya, kekerasan terhadap anak, baik fisik, psikis maupun seksual adalah kejahatan yang tidak bisa ditoleransi.

“Kita semua memiliki kewajiban untuk melindungi anak-anak dari bahaya tersebut. Mari kita jadikan hari anak nasional ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi sebuah momentum untuk mengukuhkan kembali janji kita kepada anak-anak Indonesia,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *