Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua Barat Daya akhirnya menetapkan pasangan Elisa Kambu-Ahmad Nausrau sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Provinsi Papua Barat Daya periode 2025-2030 pada pemilihan Tahun 2024.
Berita acara penetapan dibacakan oleh Ketua KPU Papua Barat Daya Andarias Daniel Kambu dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Daya pada Pemilihan Serentak Tahun 2024, yang berlangsung di Hotel Vega Sorong, Kamis malam (6/2/2025).
Ketua KPU Papua Barat Daya Andarias Daniel Kambu mengatakan, pasangan Elisa Kambu-Ahmad Nausrau pada pemilihan serentak tahun 2024 berhasil mendapatkan 144.598 suara atau 45,42 persen dari total suara sah.
“Untuk seluruh paslon terima kasih banyak, karena sudah berkontestasi dalam pemilukada serentak tahun 2024 di Provinsi Papua Barat Daya,” ungkap Andarias Daniel Kambu.

Pada kesempatan itu, Ketua KPU Papua Barat Daya juga memohon maaf kepada semua pihak apabila dalam proses tahapan ada yang kurang.
“Berkenan mohon dimaafkan. Mohon saran dan masukan agar kedepan bisa memperbaiki citra demokrasi di Papua Barat Daya, sehingga kedepan bisa lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad mengatakan, pasangan Elisa Kambu-Ahmad Nausrau akhirnya ditetapkan sebagai Gubernur Papua Barat Daya yang pertama merupakan skenario Tuhan.
Ia juga menyatakan, apa yang telah terjadi semua karena ridho dan perkenaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Selamat kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih. Gubernur yang terpilih ini bukan kaleng-kaleng, saya kenal bapak Elisa Kambu sejak masih muda,” ujarnya.
Diakui Musa’ad, Elisa Kambu memiliki track record yang sangat bagus sejak dulu sampai sekarang. Apalagi pernah menjadi Bupati di Kabupaten Asmat selama dua periode.

“Bapak Elisa Kambu ini pernah menjabat sebagai Bupati Asmat selama dua periode. Itu daerah orang loh, bukan di daerahnya sendiri. Di daerah orang saja dia bangun, apalagi di daerahnya sendiri. Kita berharap banyak, mudah-mudahan papua barat daya semakin maju,” bebernya.
Lanjut Pj Gubernur PBD, terlalu banyak obsesi untuk menjadikan Papua Barat Daya menjadi poros atau yang terdepan di tanah Papua. Hal ini dikarenakan Papua Barat Daya merupakan pintu gerbang di tanah Papua.
“Pertandingan sudah selesai, tidak perlu ribut lagi. Mari masuk dirumah besar ini, ambil peran masing-masing demi kesejahteraan masyarakat. Masih banyak energi dan semangat yang dibutuhkan untuk membangun provinsi ke 38 ini. Semoga apa yang kita lakukan sebagai pengabdian kita kepada masyarakat dan masyarakat bisa merasakan apa yang kita kerjakan,” pungkasnya.