Berita  

Masyarakat Toraja Sorong Raya Deklarasi Siap Menangkan BERSINAR di Pilkada Gubernur Papua Barat Daya

Menjelang pesta demokrasi serentak 27 November 2024, pasangan calon Bernard Sagrim dan Sirajuddin Bauw semakin BERSINAR di Provinsi Papua Barat Daya.

Bagaimana tidak, dukungan dari berbagai elemen masyarakat terus mengalir untuk pasangan calon yang dikenal dengan jargon BERSINAR ini.

Kali ini, dukungan datang dari masyarakat Toraja yang ada di wilayah Sorong Raya. Dimana mereka bersepakat untuk siap memenangkan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 5 Bernard Sagrim dan Sirajuddin Bauw (BERSINAR) dalam pemilihan kepala daerah Provinsi Papua Barat Daya 27 November 2024 mendatang.

Calon Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 5 Bernard Sagrim mengaku, merasa bersyukur karena masyarakat Toraja yang ada di wilayah Sorong Raya khususnya Kota Sorong telah berkomitmen memberikan dukungan kepada BERSINAR.

“Masyarakat Toraja bagi saya adalah keluarga, karena saya kenal dengan keluarga Toraja ini bukan baru. Dari dulu waktu saya berbakti di Maybrat, sudah akrab dengan keluarga besar Toraja,” umgkap calon Gubernur Papua Barat Daya Bernard Sagrim usai menghadiri Acara Deklarasi Gerakan Toraja BERSINAR, Rabu malam (6/11/2024).

Menurut BS sapaan akrabnya, jika keluarga besar Toraja yang ada di Provinsi Papua Barat Daya memilih dan mendukung dirinya dan Sirajuddin Bauw pada Pilgub Papua Barat Daya 2024, itu sudah pas dan tidak salah alamat.

“Memilih pemimpin harus betul-betul memilih antara kata-kata dan perbuatan sama. Jangan sampai bicara lain bekerja lain, atau latihan lain main lain. Itu yang harus kita hindari dari seorang pemimpin. Jadi antara perkataan dan perbuatan harus tegak lurus, karena dasar itu sehingga keluarga besar Toraja bisa lakukan deklarasi gerakan mendukung BERSINAR dalam Pilkada 2024,” ujarnya.

Dibeberkan Bernard, tema besar yang diusung BERSINAR adalah kolaborasi, wujudkan kedamaian, pembangunan yang kolaboratif dan melibatkan semua stakeholder termasuk keluarga besar Toraja.

Pihaknya, sambung BS, akan libatkan untuk berbicara apa kebutuhan warga Toraja disini, kalau mereka ada kebutuhan yang urgent maka harus dibicarakan sama-sama. Atau pikiran keluarga besar Toraja tentang kebijakan yang mereka anggap perlu untuk memberikan masukan, maka harus ditampung dan berkolaborasi.

“Talenta banyak di Keluarga Besar Toraja, Sulawesi, Jawa Raya maupun Maluku Raya dan Papua Raya. Oleh karena itu, semua harus berkolaborasi membangun Provinsi Papua Barat Daya. Karena membangun sebuah bangsa maupun daerah tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah saja,” tegasnya.

Lanjut Bernard, pembangunan saat ini tidak lagi menganut sistem top down. Melainkan sekarang sistemnya button up, yaitu perencanaan yang berbasis kepada kebutuhan masyarakat dan itu semua bisa terwujud kalau ada kolaborasi.

Berbicara bagaimana menata ibukota, bagaimana kebijakan pembangunan pendidikan, kesehatan, perumahan, pembinaan kerukunan umat beragama dan membangun infrastruktur keagamaan yang baik. Itu sudah bisa terwujud kalau ada kolaborasi yang baik antara Pemerintah, semua stakeholder dan masyarakat yang ada di Provinsi Papua Barat Daya. Karena menurut BS, Pemerintah tidak cukup berpikir soal itu semua. Sehingga semua harus berkolaborasi.

“Harapan saya namanya kita sudah komitmen dan melakukan deklarasi, berarti harus dikawal komitmen itu. Komitmen itu harus dikawal sampai di TPS, karena kemenangan kita ada di TPS bukan hanya ada di dalam ruangan ini. Tadi sudah saya sampaikan jangan ada dusta diantara kita. Kalau bisa kami BERSINAR dikasih suara 75 persen dari masyarakat Toraja, sementara 25 persennya bisa bagi dengan 4 kandidat yang lain. Itu sudah kami sepakati soal satu atau dua meleset itu tidak masalah,” harapnya.

Sementara itu, Ketua PMTI Kota Sorong Johanes Sattu membeberkan, alasan keluarga besar Toraja sepakat untuk mendukung BERSINAR, lantaran karena adanya kemudahan akses.

“Jujur saja akhir-akhir ini banyak sekali kepentingan kita masyarakat Toraja dan masyarakat paguyuban yang lain. Sementara untuk mengakses ke pemerintah agak sulit, kami kadang-kadang dianggap tidak penting dan sebagainya. Dengan mendukung BERSINAR, kita punya akses ke pemerintah akan lebih mudah karena kita sangat mengenal dengan beliau (Bernard Sagrim),” ujarnya.

Menurut Johanis, calon Gubernur Papua Barat Daya Bernard Sagrim secara pribadi memiliki komitmen untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat.

“Atmosfer ini yang harus kita jaga. Kami tetap berkomitmen mendukung beliau dan mewujudkan komitmen itu,” ucapnya.

Disampaikan Ketua PMTI Kota Sorong, Bernard Sagrim merupakan sosok seorang bapak yang tenang dalam menghadapi segala macam masalah. BS juga di nilai sangat terbuka untuk umum.

“Ketika ada hal-hal yang menyudutkan, beliau tetap santun, menjaga etika dan tutur kata yang sangat bijak untuk menanggapi bahwa seberapapun kebencian dari pihak lawan itu merupakan bagian dari dinamika politik dan menganggap saudara tetap saudara dan kawan tetap kawan. Itu yang membuat kami tetap simpatik kepada beliau,” tambah Johanis.

Selain itu, sambungnya, bicara kolaborasi kadang-kadang agak sulit keluar dari seorang pemimpin yang notabene adalah OAP.

“Saya pikir semua pendatang juga tahu diri dan sadar bahwa pada bagian mana kami punya dan bagian mana orang asli Papua punya. Hari ini bapak Bernard Sagrim berkomitmen untuk berkolaborasi dan saya pikir presentase itu tergantung pada hak prerogatif seorang Gubernur tidak bisa kita intervensi. Minimal beliau sudah sampaikan akan melibatkan semua stakeholder dalam membangun Provinsi Papua Barat Daya. Ada banyak ruang yang bisa kita berkolaborasi dan ada banyak hal yang bisa dikerjakan bersama. Bagi saya memberi ruang kita kerja untuk membangun Provinsi Papua Barat Daya, itu sudah lebih sisa dari pada ruang yang diberikan kepada kita,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *