Calon Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 5 Bernard Sagrim menyatakan sikap, siap berkolaborasi dengan Forum Lintas Suku Asli Papua untuk membangun Provinsi Papua Barat Daya lebih maju lagi kedepan.
“Lembaga ini sudah dikukuhkan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya. Oleh karena itu, bapak dan ibu yang ada di forum lintas suku asli papua merasa punya beban moril untuk harus berkomunikasi dengan lima kandidat calon Gubernur Papua Barat Daya,” ungkapnya dalam acara Silaturahmi Forum Lintas Suku Asli Papua Bersama Anak Adat Bernard Sagrim dan Sirajuddin Bauw calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 5, yang berlangsung di Rylich Panorama Hotel Sorong, Rabu (6/11/2024).
Menurut Bernard, pertemuan ini bertujuan agar Forum Lintas Suku Asli Papua bisa tahu apa komitmen dari 5 kandidat untuk berkolaborasi nanti membangun Provinsi Papua Barat Daya.
“Kemarin katanya sudah dengan bapak Wayangkau, hari ini dengan saya. Berarti tinggal tiga kandidat lagi. Saya tadi sudah paparkan, tema besar kita adalah bagaimana berkolaborasi untuk menciptakan kedamaian di Provinsi Papua Barat Daya,” ujarnya.
Bicara membangun, kata calon Gubernur PBD, kalau masyarakat tidak merasa damai, maka itu akan susah.
“Damai itu sentuhan dengan kesejahteraan dan kebutuhan dasar. Ada tiga prinsip daaar untuk regulasi Undang-undang otsus, yaitu keberpihakan, perlindungan dan pemberdayaan untuk semua pemangku kepentingan yang ada disini. Termasuk bagaimana tiga prinsip dasar itu menyentuh lintas suku Papua yang ada di tujuh wilayah adat yang ada di Provinsi Papua Barat Daya,” bebernya.
Oleh sebab itu, kata Bernard Sagrim, melalui kesempatan ini dirinya spontan mengatakan kalau terpilih nanti, maka mau bantu membangun Sekretariat Forum Lintas Suku Adat Papua Provinsi Papua Barat Daya.
“Kalau Tuhan berkehendak saya akan bantu bangun sekretariat forum lintas suku asli papua provinsi papua barat daya, yang penting tanah itu tidak bermasalah,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Bernard Sagrim juga berjanji menunjang operasional lintas suku dari tujuh wilayah adat yang ada di tanah Papua khususnya di Papua Barat Daya.
“Karena bagaimanapun otak, pikiran, mulut dan kaki tangan mereka ini kita butuh sebagai mitra. Dalam hal besar tadi yaitu kolaborasi, jadi mereka ini kita ajak berkolaborasi dengan Pemerintah. Kita bicara semua sektor,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Lintas Suku Asli Papua Provinsi Papua Barat Daya Elias Yumte menyatakan, silaturahmi dengan para kandidat calon Gubernur Papua Barat Daya merupakan program kerja dari Forum Lintas Suku Asli Papua.
“Kami mengundang kelima anak adat yang jadi calon gubernur untuk datang bertemu, sekaligus mereka minta ijin dan restu serta menyampaikan segala isi hati mereka dalam bentuk visi misi dan juga keberpihakan kepada kami orang papua lewat tokoh-tokoh ini,” bebernya.
Ketua Forum Lintas Suku Asli Papua juga turut mendoakan dan mendukung serta bermitra dengan mereka, supaya setelah mereka terpilih nanti mereka siap menjalankan pemerintahan sesuai dengan apa yang telah disampaikan.
“Kami siap kawal visi dan misi yang telah mereka sampaikan, supaya pemerintahan bisa berjalan baik dan lancar,” pungkasnya.

Selain itu, salah satu Tokoh Perempuan Helena Murafer meminta kepada Bernard Sagrim agar ketika Tuhan berkehendak terpilih sebagai Gubernur PBD, maka harus bersikap netral untuk semua masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya.
“Jadi gubernur harus netral, jangan hanya untuk kelompok tertentu saja,” tandasnya.