Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 1 Abdul Faris Umlati – Petrus Kasihiew (ARUS) mengaku, sudah menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik saat menjadi Bupati 2 periode di Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Teluk Bintuni.
“Mengenai tata kelola pemerintahan yang baik atau e-government, itu kami berdua sudah lakukan saat menjadi bupati dua periode. Saya saat menjadi Bupati Raja Ampat dan bapak Petrus saat menjadi Bupati Teluk Bintuni,” ungkap AFU saat memberikan keterangan pers usai Debat Publik Kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur PBD, yang berlangsung di Aimas Convention Center, Kabupaten Sorong, Rabu malam (30/10/2024).
Lanjut AFU, apa yang telah disampaikan dalam debat publik kedua dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel. Dimana terkait dengan tata kelola keuangan, anggaran dan penyerapan anggaran sudah mereka lakukan selama hampir lima tahun.
Sistem yang ada, sambung AFU, sudah tercipta dari hulu ke hilir, Pemerintah Daerah hanya bisa menyelesaikan dengan menyiapkan berbagai sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM).
“Secara bukti saya telah berhasil meraih sembilan kali WTP selama menjadi Bupati Raja Ampat. Saya kira itu bukan sebuah hadiah atau mimpi, tapi itu bukti bahwa pengelolaan keuangan daerah atau tata kelola pemerintahan yang baik secara good government dan good governance telah kita lakukan,” ujarnya.
Bupati Raja Ampat dua periode ini juga mengatakan, tugas seorang Gubernur tidak harus seperti Bupati atau Walikota.
“Yang terpenting bagaimana mengkolaborasikan dan mengajak para Bupati dan Wali Kota untuk mensinergikan program-program prioritas dan strategis baik di kabupaten/kota, provinsi juga pusat,” tandasnya.
Sementara itu, Cawagub Petrus Kasihiw mengaku sangat enjoy di debat publik kedua.
“Hari ini kita enjoy, kita menikmati debat ini karena kita berpengalaman. Kita sudah dua periode di pemerintahan masing-masing, kita punya pengaruh, kita sudah lakukan banyak hal,” bebernya.
Petrus kemudian menyebutkan, ada sejumlah inovasi yang kemudian mendapatkan penghargaan dunia juga di daerah.
“Bapak Gubernur (AFU) mendapatkan penghargaan di tingkat nasional, saya mendapatkan penghargaan PBB tentang Eliminasi Malaria. Hal ini menjadi contoh bagi dunia bagaimana menurunkan malaria di Papua,” sebutnya.
Bahkan di pemerintahan, Petrus mengaku pernah mendapat WTP sebanyak 8 kali hingga menyangkut pembinaan kepegawaian berbuah award dari Pemerintah pusat mengenai pengelolaan sesuai dengan sistem merit.
“Kenapa IPM menjadi ukuran? Itulah bentuk kesejahteraan yang bisa digambarkan dan itu secara dunia diakui,” pungkasnya.