Surabaya – Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kota Sorong melakukan kegiatan benchmarking ke Pemerintah Kota Surabaya, Rabu (16/4/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan PAD di Kota Surabaya, yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan sistem pelayanan publik dan tata kelola keuangan daerah yang maju di Indonesia.
Rombongan dari Pemerintah Kota Sorong dipimpin langsung oleh Wali Kota Sorong Septinus Lobat dan Wakil Wali Kota Sorong Anshar Karim, serta didampingi Ketua TP-PKK Kota Sorong Jemima Elisabeth Lobat dan Entin Sumendar Karim. Turut hadir pula sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Sorong.
Beberapa pejabat yang ikut serta dalam kegiatan ini antara lain, Asisten II Setda Kota Sorong yang juga Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Hanock J. Talla, Sekretaris Bappeda Kota Sorong Efone Thenu, Kepala Bapenda Kota Sorong Demiannus Nakoh, Kepala Dinas Cipta Karya Esau Isir, Plt Kepala Dinas Bina Marga Yafed Manibury, Sekretaris Dinas Pariwisata Ruben Jitmau, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang juga Staf Ahli Wali Kota bidang Ekonomi dan Pembangunan Amos Karet, Plt Kepala Dinas Kominfo Lermianna Sijabat serta Kabag Hukum Setda Kota Sorong.Lodwiq Malaseme.
Benchmarking ini juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan yang dipimpin langsung Bupati Sorong Selatan Petronela Krenak beserta jajaran dan Pimpinan DPRD Kabupaten Sorong Selatan Marthinus Maga.
Kegiatan diawali dengan pertemuan audiensi dan dialog yang difasilitasi Kepala Kantor Regional XIV BKN Manokwari.Nur Hasan dan diterima langsung Staf Ahli Wali Kota Surabaya bidang Kemasyarakatan dan SDM Fauzie Mustaqim Yos.
Para peserta benchmarking mendapatkan paparan dari beberapa OPD Pemerintah Kota Surabaya, seperti Bapenda, BPKAD, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pariwisata.
Wali Kota Sorong mengatakan, kehadiran mereka secara langsung di Surabaya menunjukkan keseriusan dalam mencari solusi dan strategi terbaik untuk pembangunan Kota Sorong dalam lima tahun ke depan, terutama mengingat tantangan Kota Sorong sebagai kota jasa yang tidak memiliki sumber daya alam.
“Benchmarking ini penting untuk mencari formula yang tepat sesuai potensi dan karakteristik daerah. Kami ingin mengatasi kebocoran sistem dan memperbaiki tata kelola pemerintahan agar bisa menjawab berbagai kritik masyarakat,” ujar Septinus Lobat.
Ia juga menegaskan, keberhasilan pembangunan tidak akan tercapai tanpa dukungan dan kolaborasi dari seluruh pihak, serta masukan konstruktif dari berbagai elemen masyarakat.
Pemerintah Kota Sorong berkomitmen, untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan menuju Kota Sorong yang maju, hijau, bersih, aman, sejahtera dan siap menjadi kota cerdas.
Wali Kota Sorong juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, karena tidak dapat menyaksikan secara langsung final Liga 4 ASPROV PSSI Papua Barat Daya.
Ia tetap memberikan dukungan penuh dan mengucapkan selamat bertanding kepada kedua kesebelasan, Persikos Kota Sorong dan Persisos Sorong Selatan, sembari berpesan agar menjunjung tinggi sportivitas. (*)