Kodim 1802 Sorong menggelar latihan lapangan penanggulangan bencana alam banjir, di wilayah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Dandim 1802 Sorong Letkol Czi Angga Wijaya mengatakan, Kota Sorong yang merupakan ibukota Provinsi Papua Barat Daya merupakan daerah yang masuk kategori rawan bencana alam banjir, terutama saat musim penghujan.
Selain itu, berdasarkan informasi dari BMKG bahwa saat ini di wilayah Provinsi Papua Barat Daya juga sedang terjadi musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.
“Untuk mempersiapkan segala sesuatu jika terjadi bencana alam yang sesungguhnya, maka kami mulai dengan latihan lapangan penanggulangan bencana alam banjir. Latihan ini kami laksanakan selama tiga hari,” ungkap Dandim Sorong disela-sela kegiatan latihan, yang berlangsung di halaman Kantor Walikota Sorong, Kamis (11/7/2024).
Dibeberkan Angga, ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam latihan lapangan penanggulangan bencana alam banjir. Mulai dari tahap perencanaan dan pengorganisasian, tahap penyiapan, tahap tanggap darurat dan sampai pada tahap pasca bencana.
“Untuk tahapan perencanaan dan pengorganisasian, dimana kami melaksanakan kajian bencana yang nantinya akan terjadi yakni bencana alam banjir,” ujarnya.
Lanjut Angga, untuk latihan tahapan tanggap darurat bencana, pihaknya melatih personel untuk bagaimana cara menangani jika ada korban masyarakat di lokasi banjir.
“Dalam hal ini bagaimana upaya dan kesiapan kami dalam menangani bencana tersebut, latihan ini agar anggota benar-benar mampu memahami dan melaksanakan tugasnya dengan baik,” bebernya.
Sementara untuk tahapan tanggap pemulihan atau pasca bencana, tambah Dandim, peserta atau personel dilatih untuk bagaimana melakukan rehabilitasi atau rekonstruksi akibat bencana alam yang telah terjadi khususnya musibah banjir.
Dalam latihan lapangan penanggulangan bencana alam banjir, sambungnya, tidak hanya dilaksanakan oleh anggota TNI AD saja. Akan tetapi juga melibatkan stakeholder lainnya, yaitu Pemerintah Daerah dalam hal ini BPBD dan Satpol PP.
“Kami juga melibatkan stakeholder lainnya seperti TNI Angkatan Laut, Basarnas dan juga Polri, dalam hal ini personel Polresta Sorong Kota serta Ditpolairud Polda Papua Barat. Peserta yang terlibat dalam latihan ini sebanyak 105 personel,” imbuhnya.
Menurut Dandim Sorong, pihaknya melibatkan stakeholder lainnya dalam latihan lapangan tersebut agar dapat bersinergi dan mensinkronkan semuanya, apabila nanti dihadapkan pada bencana alam yang sesungguhnya.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, jika kedepan terjadi bencana alam yang sesungguhnya maka kami benar-benar sudah siap dengan menyesuaikan protap atau prosedur yang sudah kami sinkronkan dengan stakeholder lainnya,” tegasnya.
Dandim 1802 Sorong berharap, dengan adanya kegiatan ini yaitu lebih kepada tindakan pencegahan agar tidak terjadi bencana alam banjir.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya bencana alam banjir di Kota dan Kabupaten Sorong, maka Dandim mengingatkan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh masyarakat.
Yakni dengan membersihkan sampah diselokan-selokan atau saluran drainase dan tidak membuang sampah sembarangan.
Ditambahkan Dandim, untuk mencegah terjadinya banjir maka pihaknya juga melakukan penghijauan di beberapa titik yang ada di Kota dan juga Kabupaten Sorong.
“Pohon yang kami tanam diantaranya agatis, matoa, rambutan dan pinang. Ini kami lakukan sesuai arahan dari pimpinan bahwa kita harus bersahabat dengan alam, sehingga kita melakukan penanaman pohon di daerah-daerah yang menjadi tanggung jawab kita,” pungkasnya.